Minggu, 23 November 2008

7,4 Juta Ton Kepala Udang Terbuang

tribunkaltim.co.id.TENGGARONG,JUM'AT- Sebanyak 7, 4 juta ton per tahun kepala dan kulit udang di Kutai Kartanegara (Kukar) hingga saat terbuang sia-sia dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Selama ini hanya sedikit kepala dan kulit udang diolah, itupun oleh industri rumah tangga saja. Pemanfaatan kepala dan kulit udang itu kebanyakan tersebar di Kecamatan Muara Jawa, Samboja, Muara Badak, Marangkayu, Anggana dan Sanga-Sanga atau berada di daerah yang memiliki luasan tambak yang cukup luas.

"Limbah kepala udang dan kulitnya selama ini (sebagian besar) dibuang-buang saja. Kalaupun ada yang mengolahnya, kebanyakkan masih industri rumah tangga saja. Sambilannya ibu-ibu nelayan," Kasubdin Bina Usaha Dinas Perikanan dan Kelautan Kukar AS Syaifuddin, Rabu (12/11).

tribunkaltim.co.id. Menurutnya, belum berkembangnya pengolahan limbah kepala dan kulit udang, karena produk- produk yang dihasilkan dari limbah itu kurang laku dijual. Produk-produk itu, misalnya terasi dan petis.

"Terasi dan petis yang dihasilkan industri rumah tangga di Kukar sebenarnya lebih enak dari produk-produk dari Jawa. Tapi, karena harganya lebih mahal daripada produk di Jawa. Akhirnya, produk itu kurang pembeli, masyarakat lebih memilih produk dari Jawa yang harganya lebih murah," ujarnya.

Selain terasi dan petis, bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam kepala dan kulit udang, yakni citin dan sitosan dapat digunakan sebagai bahan pengawet dan kosmetik. "Sampai sekarang, kepala dan kulitnya dibuang saja. Sebab, belum ada yang tertarik untuk memanfaatkannya," ujarnya.(reo)

1 komentar:

R!Co mengatakan...

saya sangat mensetujui atas kegiatan dari dinas perikanan tersebut dari pada menjadi limbah lebih baik di manfa'atkan yang bisa menjadi jual yang bisa masuk pasar kita dan menambah kegiatan dari para ibu nelayan yang berada di desa-desa sekian saya ucapkan terima kasih terus maju perikanan Kutai Kartanegara jadikan daerah yang maju.